USTADZ YUSUF MANSYUR

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Alloh Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” 
(Al-Baqoroh : 261-263)
_______________________________

Ustadz Yusuf Mansyur merupakan inspirasi bagi kebanyakan orang saat ini. Bukan hanya karena penuturannya tentang konsep shodaqoh dalam Al-Quran, tetapi juga karena kisah hidup Ustadz Yusuf Mansyur yang jatuh bangun dan menarik untuk kita ambil hikmahnya.

Kisah perjalanan Ustadz Yusuf Mansyur ini saya tulis kembali dari berbagai sumber. mengingat banyaknya pageview blog ini tentang Ustadz Yusuf Mansyur tentang kumpulan ceramah beliau. Bila yang ingin mendownload kumpulan ceramah Ustadz Yusuf Mansyur, silakan kunjungi "Kumpulan ceramah Ustadz Yusuf Mansyur".

Mungkin para pembaca sekalian tidak menyangka kalau Ustadz Yusuf Mansyur pernah terlilit hutang milyaran rupiah. Siapa yang menyangka pula Ustadz Yusuf Mansyur pernah dipenjara. Siapa yang tak heran pula Ustadz Yusuf Mansyur pernah menjajakan es di terminal kali deres.

Begitulah kisah pilu Ustadz Yusuf Mansyur lahir di Jakarta pada tanggal 19 bulan Desember tahun 1976. Ustadz Yusuf Mansyur terbilang pintar, pernah menjadi lulusan terbaik di MAN 1 Grogol dan mengenyam kuliah di jurusan Informatika. Namun terhenti sebelum mendapat gelar. Orang bilang sih katanya Ustadz Yusuf Mansyur lebih suka balapan motor, jadi terganggu kuliahnya.

Ustadz Yusuf Mansyur mulai terlilit hutang ketika terjun di dunia bisnis. Bisnis informatika tepatnya. Hutang yang konon katanya sangat besar sehingga mencapai angka milyaran, membuat Ustadz Yusuf Mansyur harus membekuk di penjara.

Pengalaman spiritual hadir pada diri Ustadz Yusuf Mansyur ketika berjualan es di terminal kali deres selepas keluar dari bui. Di sinilah pengalaman shodaqoh dengan keikhlasan mulai berbuah. Lambat laun usaha dagang es Ustadz Yusuf Mansyur merangkak naik.

Apalagi setelah Ustadz Yusuf Mansyur bekerja di LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf Manyur membuat buku berjudul Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Sebuah buku yang terinspirasi oleh pengalaman pribadinya sendiri saat terpenjara dan ketika rindu dengan orang tuanya.

Atas sambutan masyarakat yang luar biasa terhadap buku Ustadz Yusuf Mansyur ini, maka hidup Ustadz Yusuf Mansyur pun lambat laun berubah dan sering diundang ceramah dan bedah buku.

Patut kita resapi bersama konsep shodaqoh yang tertera dalam Al-Quran. Bukannya berkurang malah bertambah bahkan berlipat dan menyuburkan segi-segi kehidupan lain selain segi ekonomi.

Ustadz Yusuf Mansyur ini adalah salah satu figur luar biasa. Disela-sela kerja rutin yang tidak ada habisnya sebelum maut menjemput, mari kita sempatkan diri untuk merenung dan meresapi tentang konsep Al-Quran tentang Shodaqoh..., marilah kita sama-sama bershodaqoh, tidak semata-mata karena "strategi ibadah cerdas", tetapi karena semata-mata karena menjalankan perintah Rosululloh SAW dan ilalloh.

Dibawah ini kami titipkan pesan hikmah yang insya Alloh akan bermanfaat untuk kita semua. Silahkan download sebagai arsip penting anda.